Butuh Komitmen Bersama Dukung Pengentasan Kemiskinan Ekstrem dan Optimalisasi Universal Coverage Jamsostek (UCJ) di Provinsi NTB
Dipublikasikan 04 Sep 2025 10:51

Cakupan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di Nusa Tenggara Barat (NTB) per Juni 2025 baru mencapai 30,7 persen.
Angka ini masih jauh dari target 2025 provinsi sebesar 62 persen.
Hal ini diungkapkan Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan NTB Nasrullah Umar, dalam sebuah acara yang turut dihadiri Wakil Gubernur NTB Indah Dhamayanti Putri, pada Jumat (25/7) di Mataram.
Nasrullah Umar menegaskan pentingnya komitmen bersama dalam mendukung pengentasan kemiskinan ekstrem dan optimalisasi Universal Coverage Jamsostek (UCJ) di NTB.
Ia memaparkan dari total potensi tenaga kerja 1.808.432 orang di NTB, realisasi kepesertaan baru mencapai 555.276 orang.
BPJS Ketenagakerjaan telah membuktikan manfaatnya dengan membayarkan jaminan sebesar Rp 453,6 miliar kepada masyarakat pada tahun 2024.
Hingga Juni 2025, pembayaran jaminan telah mencapai Rp 267,2 miliar, menunjukkan peningkatan ekonomi di NTB.
Perlindungan pekerja rentan juga menjadi fokus utama. Pada tahun 2024, sebanyak 37.023 pekerja rentan terlindungi, dan angka ini melonjak signifikan menjadi 57.196 pekerja pada tahun 2025.
Dari jumlah tersebut, 13.000 pekerja berasal dari kontribusi provinsi dan sisanya dari kabupaten/kota.
Nasrullah Umar menambahkan dua minggu lalu, BPJS Ketenagakerjaan telah mewawancarai seluruh pimpinan daerah di NTB untuk mengamankan komitmen mereka.
"Kami mendapat informasi dari Lombok Utara dan Lombok Barat sudah merencanakan sesuai dengan komitmennya," ujarnya.